PENGARUH
LAYANAN INFORMASI KARIR MELALUI MEDIA FILM TERHADAP PENINGKATAN MINAT
BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 9 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Very Bagus Sulistiyo
NPM : 08110397
Abstrak. Pengaruh
Layanan Informasi Karir Melalui Media Film Terhadap Peningkatan Minat
Berwirausaha Siswa Kelas XII SMK NEGERI 9 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013. Skripsi. Semarang : Fakultas Ilmu Pendidikan
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan IKIP PGRI Semarang, Februari 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh layanan informasi karir
melalui media film terhadap peningkatan minat berwirausaha siswa kelas XII SMK
negeri 9 Semarang tahun pelajaran 2012/2013. Hipotesis dalam penelitian ini adalah
ada pengaruh layanan informasi karir melalui media film terhadap peningkatan
minat berwirausaha siswa kelas XII SMK negeri 9 Semarang tahun pelajaran
2012/2013. Populasi penelitian adalah
siswa kelas XII SMK N 9 Semarang Tahun pelaran 2012/2013 sejumlah 144 siswa.
Sampel penelitian diambil dengan teknik Purposive Sampling, sehingga diperoleh
jumlah sampel 36 siswa. Teknik
pengambilan data menggunakan
skala psikologis. Hasil uji validitas skala psikologis minat berwirausaha diperoleh butir skala psikologis yang valid 39 dan 9
butir tidak valid digugurkan dengan
koefisien realibilitas sebesar 0,850. Perhitungan r tabel N= 36 sebesar 0,329.Pengujian hipotesis menggunakan uji t. Diperoleh hasil thitung
sebesar = 18,110 selanjutnya
dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf signifikansi 0,05 dengan db
N-1 = 36-1 = 35 yaitu sebesar 2,021, maka thitung > ttabel. Dengan
demikian koefisien thitung sebesar 18,110 adalah signifikan pada
taraf signifikan 0,05. Atas dasar perhitungan tersebut maka hipotesis
alternatif Ha yang berbunyi “layanan informasi karir melalui media
film terbukti berpengaruh terhadap
peningkatan minat berwirausaha siswa kelas XII SMK Negeri 9 Semarang tahun
pelajaran 2012/2013” diterima. Sedangkan Ho
yang berbunyi “layanan informasi karir melalui media film terbukti
tidak berpengaruh terhadap peningkatan minat berwirausaha
siswa kelas XII SMK Negeri 9
Semarang tahun pelajaran 2012/2013”
ditolak.. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan “Ada Pengaruh layanan informasi
karir melalui media film terhadap
peningkatan minat berwirausaha siswa kelas XII SMK Negeri 9 Semarang tahun
pelajaran 2012/2013” terbukti kebenarannya.
Kata Kunci : Layanan informasi, Media film, Minat
berwirausah
A.
PENDAHULUAN
Ragam
pekerjaan dan profesi terus menerus bertambah seiring tuntutan kebutuhan zaman.
Sarana untuk memperoleh informasi karir tersebut dapat diperoleh malalui
beragam media, contohnya selebaran, koran, majalah, poster, radio, televisi,
internet, dan lain-lain. Dengan demikian, informasi mengenai karir dapat lebih
mudah tersampaikan kepada para siswa lulusan. Para lulusan juga lebih mudah
untuk memilih karirnya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
Kemampuan
dan minat yang dimiliki para lulusan dapat menjadi modal utama untuk
berwirausaha. Agar para lulusan bisa mencukupi biaya hidup atau perekonomian keluarganya.
Untuk dapat mengurangi sulitnya mencari lapangan
kerja yang diinginkan siswa dan sesuai pendidikan yang telah ditempuhnya. Jadi siswa
bisa memenuhi kebutuhan hidupnya seiring banyaknya pengangguran yang dialami
oleh para lulusan di luar sana.
Melihat
banyaknya tantangan dalam dunia kerja, dan sulitnya seseorang melanjutkan
pendidikan di perguruan tinggi, serta sempitnya peluang kerja, seharusnya para
lulusan memanfaatkan bakat dan kemampuan untuk membangun suatu usaha. Tujuannya
agar para lulusan tidak kebingungan mencari pekerjaan yang sudah jelas memiliki
banyak kompetitor. Salah satu sarana yang dapat membantu siswa untuk menghadapi
situasi tersebut melalui wirausaha yang sesuai dengan keterampilan, dan bakat
yang dimiliki, agar mengurangi pengangguran dan menambah daya tampung tenaga
kerja, sebagai generator pembangunan lingkungan, bidang produksi, distribusi,
pemeliharaan lingkungan dan kesejahteraan. Selain itu, dengan membangun suatu
wirausaha seseorang dapat menjadi pribadi yang mandiri, jujur, dan tekun dalam
menghadapi pekerjaan. Dikarenakan banyak para lulusan yang kesulitan
melanjutkan ke perguruan tinggi dengan latar belakang minimnya biaya untuk
melanjutkan ke perguruan tinggi.
Fenomena
tersebut terjadi di SMK Negeri 9 Semarang berdasarkan wawancara pada tangal 11
Juni 2012 yang dilakukan dengan guru Bimbingan dan Konseling (BK) setempat
diperoleh informasi bahwa sebagian besar siswa di sekolah tersebut berasal dari
golongan ekonomi menengah ke bawah. Keinginan para lulusan untuk melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi sangat tinggi, akan tetapi adanya faktor
ketidakmampuan biaya, terpaksa harus bekerja dulu untuk mencari uang demi
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Akan
tetapi yang sangat disayangkan adalah keinginan atau minat mereka untuk
bekerja, lebih pada bekerja ke luar kota, atau misalnya saja sebagai karyawan
toko, buruh-buruh pabrik. Hal ini dapat menunjukkan rendahnya minat siswa untuk
berwirausaha. Padahal di masyarakat terjadi ketatnya persaingan untuk
mendapatkan pekerjaan sesuai dengan keinginan mereka. Jika hal tersebut
dibiarkan, tidak menutup kemungkinan bahwa para siswa akan kehilangan
kemandirian mereka dalam berkarir. Siswa akan cenderung menggantungkan nasibnya
pada orang lain yang nantinya akan mengurangi daya tampung tenaga kerja
sehingga dapat menambah pengangguran di negeri ini yang dalam jangka panjang
dapat menghambat pembangunan nasional.
Guru
Bimbingan dan Konseling dapat berperan untuk memberikan informasi kepada siswa
mengenai minat berwirausaha. Agar para siswa memiliki minat berwirausaha dengan
adanya layanan informasi karir yang baik.
Adapun
layanan informasi karir yang diberikan kepada siswa tidak hanya seputar
informasi studi lanjut saja, akan tetapi juga tentang informasi dan bimbingan
untuk membantu siswa dalam mempersiapkan dunia kerja.
Tidak semua para siswa yang lulus dari SMK Negeri 9 Semarang dapat melanjutkan pendidikan tinggi, karena sebab yang
tidak dapat dihindarkan yaitu ketidakmampuan atau tidak adanya biaya untuk
melanjutkan sekolah.
Dalam
hal ini layanan informasi karir melalui media film dirasa oleh penulis paling
tepat untuk menunjukkan minat kewirausahaan para siswa. Karena, melalui layanan
informasi karir dengan media film siswa mendapatkan bantuan untuk memperoleh
pemahaman diri dari lingkungannya dengan dunia kerja sesuai dan selaras dengan
kemampuan dirinya.
Tayangan
film tentang beragam jenis karir membuat siswa akan lebih jelas mengetahui
bagaimana pekerjaan itu berlangsung. Siswa dapat membayangkan bagaimana caranya
melakukan pekerjaan itu sesuai dengan apa yang dilihatnya. Dengan memperoleh informasi karir melalui media film
tersebut, siswa mendapatkan bantuan untuk memperoleh pemahaman diri dari
lingkungannya dengan dunia kerja sesuai dan selaras dengan kemampuan dirinya.
Peneliti memutuskan untuk memilih memberikan layanan informasi karir
melalui media film kepada siswa SMK Negeri 9 Semarang.
B.
RUJUKAN TEORITIS
1.
Layanan
Informasi Karir Melalui Media Film
Hallen (2005: 77)
mengungkapkan layanan informasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
memungkinkan peserta didik/klien menerima dan memahami berbagai informasi
(seperti informasi pendidikan, informasi jabatan) yang dapat dipergunakan
sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk kepentingan peserta
didik/klien. Lalu pelayanan bimbingan karir ditujukan untuk mengenal potensi
diri, mengembangkan dan memantapkan pilihan karir. Menurut Arsyad (2011: 49)
film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame demi frame
diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar
terlihat gambar itu hidup. Film bergerak dengan cepat dan bergantian sehingga
memberikan visual yang kontinu. Kemampuan film dan video melukiskan gambar
hidup dan suara memberinya daya tarik tersendiri. Kedua jenis ini pada umumnya digunakan
untuk tujuan-tujuan hiburan, dokumentasi, dan pendidikan. Jadi Film dapat dikategorikan sebagai sebuah media dengan
membawa seni paling banyak (seni suara, musik, drama, menulis, lukisan, dan
fotografi) yang dicecap oleh hampir semua indera mausia. Dan film merupakan
media komunikasi sosial yang terbentuk dari penggabungan dua indra, penglihatan
dan pendengaran, yang mempunyai inti atau tema sebuah cerita yang banyak
mengungapkan realita sosial yang terjadi di sekitar lingkungan tempat dimana
film itu sendiri tumbuh.
2.
Minat
Berwirausaha
Minat
menurut Sukardi (1994: 83), minat merupakan salah satu unsur kepribadian
individu yang memegang peranan penting dalam pengambilan keputusan karir masa
depan. Minat mengarahkan tindakan individu terhadap suatu obyek atas dasar rasa
senang atau tidak senang, suka atau tidak suka. Perasaan senang dan tidak
senang atau suka dan tidak suka merupakan dasar dari suatu minat. Minat
seseorang akan dapat diketahui dari pernyataan senang, tidak senang atau suka
dan tidak suka terhadap suatu obyek tertentu. Minat dapat diekspresikan melalui
pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal
lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas.
Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian. Menurut Slameto
(2010: 180) minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara
diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan
tersebut, semakin besar minatnya. Jadi minat adalah suatu perangkat mental yang
terdiri perasaan suka, penuh perhatian dan keterikatan pada suatu hal atau
aktivitas sesuai dengan keinginan, untuk memperoleh pengetahuan dan mencapai
pemahaman tentang berbagai pengetahuan tanpa ada yang menyuruh dan merupakan daya
pendorong untuk melakukan apa yang kita inginkan.
C.
METODE PENELITIAN
Penelitian
dengan judul pengaruh layanan informasi karir melalui media film terhadap
peningkatan minat berwirausaha dilakukan
dengan mengambil lokasi di SMK
Negeri 9 Semarang tahun pelajaran
2012/2013 yang beralamat di Jalan Peterongansari
no. 2 Semarang – Jawa Tengah. Adapun waktu penelitian dilakukan
mulai bulan November 2012, dengan
rincian :
Rincian Pelaksanaan Kegiatan Penelitian
NO
|
Tanggal
|
Kegiatan
|
1.
|
30
Oktober 2012
|
Izin
pelaksanaan penelitian di SMK N 9 SMG
|
2.
|
1
November 2012
|
Pelaksanaan
uji validitas
|
3.
|
5
November 2012
|
Pelaksanaan
pretest
|
4.
|
Senin, 12 November 2012
|
Pemberian
layanan Percaya
|
5.
|
Senin, 12 November 2012
|
Pemberian
layanan Jalan menuju Wirausaha sukses
|
6.
|
Senin, 19 November 2012
|
Pemberian
layanan Berani mengambil resiko
|
7.
|
Senin, 19 November 2012
|
Pemberian
layanan Kepemimpinan
|
8.
|
Jumat, 23 November 2012
|
Pemberian
layanan Mengidentifikasi Sikap dan Perilaku
Wirausaha
|
9.
|
Sabtu, 24 November 2012
|
Pemberian
layanan Keorisinilan dan berorientasi ke masa depan
|
10.
|
24 November 2012
|
Pelaksanaan
postest
|
1.
Populasi, Sampel dan Sampling
Sebelum penelitian
dilakukan maka perlu ditentukan terlebih dahulu subyek yang akan diteliti, yaitu dengan menggunakan
populasi,
sample dan sampling.
a.
Populasi
Populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian (Arikunto,2006: 130). Sesuai dengan judul penelitian ini, maka yang akan dijadikan
populasi penelitian ini adalah siswa kelas XII SMK Negeri 9 Semarang tahun pelajaran 2012/2013 yang diambil dari empat kelas yang berjumlah 144 siswa. Yang nantinya satu
kelas untuk tryout dan tiga kelas akan diberikan pretest untuk kemudian akan
ditentukan sampel penelitian. Tryout akan diambil satu kelas dari kelas yang
sudah disajikan yaitu kelas XII Pemasaran 1, kelas tryout tidak akan dijadikan
untuk pelaksanaan pretest.
b.
Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto
(2006: 131) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Kemudian
batas sampel besar adalah N ≥ 30 individu (Sudjana, dalam Anton Sukarno 2002:
58). Jika sampel kurang dari 30 individu maka distribusi frekuensi harus diuji
normalitasnya. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua
yang ada pada populasi, untuk itu sampel yang diambil dari populasi itu harus
betul-betul representatif (mewakili).
c.
Sampling
Teknik
sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Teknik ini dipandang lebih efektif dan efisien,
dimana teknik ini merupakan teknik pengambilan sampel yang didasarkan atas
dasar adanya tujuan tertentu. Teknik ini dilakukan karena beberapa
pertimbangan, misalnya karena keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga
tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh. Dalam hal ini penelitian yang
menjadi tujuan adalah siswa dari ketiga kelas yang memiliki minat berwirausaha
terendah, yaitu kelas XII AK 3.
2.
Rancangan
Penelitian
Rancangan
penelitian atau desain penelitian yang digunakan dalam penelitan ini
menggunakan model rancangan pra-eksperimental. Rancangan pra-eksperimental
yang digunakan adalah jenis One group pretest-posttest design, rancangan
yang digunakan ini menggunakan kontrol yang minimal. Berikut gambar One
group pretest-posttest yang digunakan dalam rancangan pra-eksperimental
(Soegeng.Ysh, 2006: 163).
|
Keterangan :
T 1: pre-test (tes awal)
T2 : postest (tes akhir)
X : treatment (perlakuan)
Hasil dari test awal (pre-test) skala minat
berwirausaha sebelum diberikan layanan informasi karir akan menjadi
perbandingan dari hasil tes akhir (postest). Postest dilakukan setelah diberi
perlakuan informasi karir dengan tujuan untuk mengetahui hasil apakah layanan
informasi karir berpengaruh terhadap peningkatan minat berwirausaha siswa.
Prosedur
rancangan One group pretest-posttest yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah: a).Melakukan test awal, dalam pemberian test awal peneliti memberikan
test skala minat berwirausaha yang telah diuji validitasnya. Test awal ini
digunakan untuk mengukur skor rata-rata (mean) sebelum responden
diberikan suatu perlakuan (pemberian bimbingan karir format klasikal), b).
Memberikan perlakuan kepada siswa berupa bimbingan karir format klasikal, c).
Melakukan test akhir, test yang diberikan adalah test yang sama dengan test
awal yaitu pemberian test skala minat berwirausaha. Hal ini dimaksudkan untuk
menetukan ada tidaknya pengaruh dari perlakuan atau pemberian bimbingan karir
format klasikal yang diberikan, d). Kemudian jika terdapat suatu pengaruh, maka
dapat diuji dengan menggunakan teknik statistik yang sesuai untuk menetukan
apakah pengaruh layanan yang diberikan tersebut signifikansi (berarti,
bermakna), e). Kemudian memberikan makna hasil pengujian statistik yang
dilakukan.
D.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Deskripsi pretest
minat
berwirausaha siswa
Dari rekapitulasi hasil pretest diperoleh skor terendah 68, skor
tertinggi 116,
dan rata-rata perolehan skor 97,8889.
Maka dapat disimpulkan bahwa perolehan hasil pretest menunjukan tingkat Minat berwirausaha siswa
termasuk dalam kategori rendah.
Distribusi Frekuensi Variabel Minat
Berwirausaha Pretest
Kelas interval
|
Frekuensi
|
Persentase
|
Kategori
|
127
– 156
|
0
|
0 %
|
Sangat Tinggi
|
98
– 126
|
15
|
41,7 %
|
Tinggi
|
69
– 97
|
19
|
52,8 %
|
Rendah
|
39
– 68
|
2
|
5,5 %
|
Sangat Rendah
|
Jumlah
|
36
|
100
|
|
2. Deskripsi postest minat
berwirausaha siswa
Dari analisis deskriptif hasil posttest diperoleh skor terendah 112, skor
tertinggi 141,
dan rata-rata perolehan skor 125,056.
Maka dapat disimpulkan bahwa perolehan hasil posttest menunjukan tingkat minat berwirausaha siswa
termasuk dalam kategori tinggi.
Distribusi Frekuensi
Variabel Minat Berwirausaha Postest
Kelas interval
|
Frekuensi
|
Persentase
|
Kategori
|
127
– 156
|
17
|
47,2 %
|
Sangat Tinggi
|
98
– 126
|
19
|
52,8 %
|
Tinggi
|
69
– 97
|
0
|
0 %
|
Rendah
|
39
– 68
|
0
|
0 %
|
Sangat Rendah
|
Jumlah
|
36
|
100 %
|
|
Bila
dilihat dari hasil pretest rata-rata
perolehan skor minat berwirausaha sebesar 97,8889 sedangkan hasil posttest rata-rata perolehan skor minat
berwirausaha sebesar 125, 056. Dapat disimpulkan bahwa perolehan hasil posttest lebih tinggi dibandingkan hasil
pretest dengan selisih skor 27,1671.
Selanjutnya dapat dilihat pada gambar.
Rata-rata hasil pretest dan
posttest
E.
PEMBAHASAN
Berdasarkan
hasil analisis data skala psikologis tentang minat berwirausaha siswa bahwa
terdapat pengaruh dalam layanan informasi karir melalui media film terhadap
peningkatan minat berwirausaha siswa kelas XII SMK N 9 Semarang tahun pelajaran
2012/2013. Hal tersebut dapat diketahui dalam rata-rata sebelum diberi layanan
informasi karir melalui media film sebanyak 97,8889. Rata-rata setelah diberi
layanan informasi karir melalui media film terdapat sebanyak 125,056. Dengan
demikian hasil penelitian menunjukkan bahwa layanan informasi karir melalui
media film berpengaruh untuk meningkatkan minat berwirausaha siswa kelas XII
SMK N 9 Semarang tahun pelajaran 2012/2013.
Berdasarkan
hasil analisis deskriptif yang telah dilakukan dari data pretest diperoleh rata-rata skor sebesar 97,8889 tergolong dalam
kelas interval (69-97) berkategori Rendah. Sedangkan data posttest diperoleh rata-rata skor minat berwirausaha sebesar
125,056 tergolong dalam kelas interval (98–126) berkategori tinggi. Rata-rata hasil posttest
skala minat berwirausaha siswa menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan rata-rata
hasil pretest skala minat
berwirausaha siswa dengan selisih skor 27,2. Hal ini disebabkan karena siswa
diberikan treatment dengan layanan
informasi karir melalui media film.
Hal
tersebut berarti semakin sering layanan informasi karir melalui media film
diberikan kepada siswa maka minat berwirausaha siswa akan semakin baik dan
meningkat. Dengan demikian hipotesis penelitian
yang mengatakan bahwa layanan informasi karir melalui media film terhadap
peningkatan minat berwirausaha siswa kelas XII SMK Negeri 9 Semarang Tahun
Pelajaran 2012/2013 dapat diterima.
Dari
analisis yang dilakukan dengan menggunakan uji-t (t-test), dapat diketahui
bahwa hasil thitung sebesar = 18,110 > ttabel = 2,021 pada taraf
signifikansi 0,05 dengan db N-1 = 36-1 = 35 yaitu sebesar 2,021, maka thitung
> ttabel.
Dengan demikian koefisien thitung sebesar 18,110 adalah signifikan pada taraf signifikan 0,05.
Atas dasar perhitungan tersebut maka hipotesis alternatif Ha yang
berbunyi “layanan informasi karir melalui media film terbukti berpengaruh terhadap peningkatan minat berwirausaha siswa kelas
XII SMK Negeri 9 Semarang tahun pelajaran 2012/2013” diterima.
Perubahan
tersebut dapat terjadi karena dalam pemberian layanan informasi karir melalui
media film merupakan suatu bentuk kegiatan layanan bimbingan dan konseling.
Kegiatan ini ditujukan untuk membekali siswa dengan pengetahuan tentang fakta
di berbagai bidang baik pekerjaan (karir) sebagai bahan untuk mengembangkan
diri agar siswa memiliki motivasi dalam mengatur dan merencanakan hidupnya
sendiri. Berdasarkan hipotesis kerja yang berbunyi ada pengaruh yang signifikan
antara layanan informasi karir melslui media film terhadap peningkatan minat
berwirausaha siswa kelas XII SMK N 9 Semarang tahun pelajaran 2012/2013 dapat
diterima kebenarannya.
F.
SIMPULAN
Berdasarkan
hasil perhitungan analisis rumus t-test
diperoleh thitung sebesar
18,110 sementara ttabel dengan db N-1 = 36-1 = 35 dengan taraf
signifikansi 0,05 sebesar 2,021. Karena
thitung > ttabel, thitung
18,110 > ttabel
2,021. Hal ini berarti layanan
informasi karir melalui media film berpengaruh untuk meningkatkan minat
berwirausaha. Sehingga
hipotesis nihil (Ho)
yang berbunyi “layanan informasi karir melalui media film terbukti tidak berpengaruh terhadap
peningkatan minat berwirausaha siswa kelas XII SMK Negeri 9
Semarang tahun pelajaran 2012/2013” ditolak, dan
hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi “layanan informasi karir melalui
media film terbukti berpengaruh
terhadap peningkatan minat berwirausaha siswa kelas XII SMK Negeri 9 Semarang
tahun pelajaran 2012/2013” diterima pada taraf signifikan 0,05.
Jadi kesimpulannya setelah diberikan layanan adalah adanya pengaruh layanan
informasi karir melalui media film terhadap peningkatan minat berwirausaha
siswa SMK Negeri 9 Semarang kelas XII.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta
: Rineka Cipta.
Arsyad,
Azhar. 2011. Media Pembelajaran.
Jakarta: Rajawali Pers
Azwar, Saifudin. 2000. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka pelajar.
Alma, Buchari. 2007. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.
______. 2010. Kewirausahaan.
Bandung: Alfabeta.
Djaali. 2011. Psikologi
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Egoprakoso. 2009. Pengertian Film.
(http://egoprakoso.blogspot.com/2009/09/film.html) : Pukul 20.00 WIB.
8 Agustus 2012
Guru. 2011. Pengertian
Sinematografi (film).
(http://www.perpuskita.com/pengertian-sinematografi/126/)
: Pukul 20.15
WIB. 8 Agustus 2012
Hallen. 2005. Bimbingan
dan Konseling. Ciputat: Quantum Teaching.
Kasmir. 2007.
Kewirausahaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Prayitno. 1999. Buku
III Pelayanan Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah
Umum. Jakarta: PT. Ikar Mandiri
Prayitno
dan Erman Amti. 1999. Dasar-dasar
Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
Rineka
Cipta.
______.2001. Panduan
Kegiatan Pengawasan Bimbingan dan Konseling di
Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Sadiman, dkk. 2006. Media
Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grasindo Persada
Salahudin, Anas. 2010. Bimbingan dan Konseling. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Slameto. 2010. Belajar
dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka
Cipta.
Soegeng, A.Y. 2006. Prosedur dan Teknik Menulis karya Ilmiah.Semarang:
IKIP
PGRI
Semarang Press.
Soegoto. 2009. Entrepreneurship
Menjadi Pembisnis Ulung. Jakarta: PT. Elex
Media
Komputindo
Sukardi, Dewa Ketut. 1984. Bimbingan Karir di Sekolah-sekolah. Jakarta: Ghalia
Indah.
______.1994. Tes
Dalam Konseling Karir. Surabaya: Usaha Nasional.
______.1999. Dasar-dasar
Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Surabaya:
Usaha
Nasional.
______.2008. Pengantar
Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di
Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Sukardi, Dewa Ketut dan Nila Kusmawati. 2008. Proses Bimbingan dan
Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Suryana. 2006. Kewirausahaan.
Jakarta: Salemba Empat.
Tim Kewirausahaan SMK. 2002. Kewirausahaan 1 Untuk SMK Kelas 1. Bekasi:
PT
Galaxy Puspa Mega.
______.2002. Kewirausahaan
2 Untuk SMK Kelas 2. Bekasi: PT Galaxy Puspa
Mega.
Tohirin. 2009. Bimbingan
Dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis
Integrasi). Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Walgito, Bimo. 2005. Bimbingan dan Konseling (Studi dan Karir). Yogyakarta:
Andi.
Wingkel dan Hastuti, Sri. 2004. Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta:
PT.
Media
Abadi.
______.2010. Bimbingan
dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: PT.
Media
Abadi.
Zulkarnain.
2006. Kewirausahaan. Yogyakarta:
Adicita Karya Nusa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar